22 Juni 2012

Omang - omang dalam gelas

Oleh : Bonk AVA





Udara di luar rumah tak sedingin biasanya. Warna biru di langit sudah cerah, meski matahari belum menampakkan hidungnya. Pintu gerbang setengah terbuka. Ibu pasti sudah pergi ke pasar, pikirku. Aku melakukan olahraga kecil seperti menggoyang - goyangkan leher, tangan, pinggang, kaki dan lari - lari di tempat. Seperti kata ibu, agar hidup sehat terhindar dari bermacam - macam penyakit.

Seorang ibu menyapaku dan menyodorkan senyuman begitu melihatku. Dia menjinjing belanjaan bersama Si Dion yang mengekor di belakang ibunya. Begitu aku melihat Si Dion, aku menghampirinya, menggodanya. Dia seperti tak peduli padaku. Terlalu serius mengutak - ngatik rubik kesayangannya. Aku terus nmengamati mereka sampai hilang dari pandanganku. Kapan terakhir kali ibu mengajakku pergi  ke pasar? tidak pernah sekalipun ibu mengajakku pergi ke pasar.

Mataku menangkap seekor omang - omang di depan pagar. Ukurannya lumayan besar, bentuk dan warna cangkangnya seperti cangkang keong. Aku memungut omang - omang itu. Tanganku jadi geli. Kaki - kakinya menjepit, seolah - olah memijit tanganku.

Aku mengambil sebuah gelas, memetik beberapa daun, untuk makanan omang - omang sekaligus untuk tempat tidurnya. Kemudian aku meletakkannyya di samping tempat tidurku. Agar ada yang menemaniku, mengajakku mengobrol. Sekalian aku jadikan dia sahabatku.

Aku terus memerhatikan omang- omang itu. Aku suka bentuk cangkangnya, melihat kaki - kaiknya, kedua bola matanya yang mungil. Sebelum mengajaknya mengobrol, kenapa omang omang itu bisa tersesat di rumah ini ? Dan aku jadi dongkol, kaget setengah mati. Omang - omang itu ternyata bisa bicara.

" Keluarkan aku dari sini! " Teriaknya.

Aku terpaku, tak percaya pada apa yang barusan aku dengar.

 " Keluarkan aku dari sini! " Ulangnya.

 Aku mengeluarkan omang - omang itu dari gelas. Menaruhnya di tangan, untuk memastikan apakah omang - omang itu yang biacara padaku. Mata kecil omang - omang itu menatapku, wajahnya seperti kesal, jijik melihatku.

" Keluarkan aku dari sini! Laki - laki idiot! "

Aku merasa terhina, harga diriku terinjak - injak. Omang - omang itu barusan bilang aku laki - laki idiot. " Kamu siapa? " Aku mencoba akrab dengan omang - omang itu.

" Kamu tidak perlu tahu siapa aku? Pokoknya keluarkan aku dari sini! "

" Kenapa kamu bisa tersesat di sini? "

" Pokoknya kamu tidak perlu tahu, aku ingin pulang ke laut. Keluarkan aku dari sini! " Desaknya.

 " Tidak bisa. Aku tidak bisa membawamu ke laut. Ibu melarangku pergi kesana sendirian. "

" Dasar laki - laki idiot! Letakkan saja aku di jalan. Biar aku pulang sendiri. "

 " Tidak mau. Aku ingin kamu tetap di sini. Jadi temanku. "

 " Apa! Jadi temanmu! Aku tidak mau punya teman jorok seperti kamu. Lihat hidungmu! Ingusnya turun lebar, mulutmu itu! Liurnya keluar. Ih jorok! Mending kamu pergi mandi sana! "

Aku meletakkan omang - omang itu kembali dalam gelas. Pergi mandi seperti apa yang di perintahkannya padaku. Aku tidak ingin omang - omang itu jijik begitu melihatku.

Aku kembali ke kamar sehabis mandi. Dan betapa terkejutnya aku sesampainya di sana. Aku tidak melihat gelas di samping tempat tidurku. Itu berarti omang - omang itu juga tidak ada. Aku makin jengkel, seisi kamar sudah aku cari, omang - omang itu belum juga aku temukan. Aku berlari mencari ibu, kudapati ibu di dapur sedang memasak. " Ibu, apa ibu lihat omang - omangku tidak? "

 " Ibu kembalikan omang - omang itu sama Si Dion, omang - omang itukan punya Si Dion. Kamu tidak boleh mengambil sembarangan milik orang lain. "

" Tidak ibu, omang - omang itu punyaku. Aku menemukannya di depan rumah. "

" Begini saja , ibu beri kamu uang, nanti kamu pergi ke sekolah, beli omang - omang , ya. "

 " Tidak ibu, aku tidak mau! Aku mau omang - omang yang bisa bicara itu. "

Aku kembali ke kamar, menangis, berteriak terus berteriak, menghancurkan semua yang ada di kamar. Aku ingin omang - omang itu kembali padaku.

7 comment:

Unknown mengatakan...

menarik nih. omang omang itu apa ya? keong ya

kontraktor bangunan mengatakan...

salam kenal aja yaaa...semangat slalu

Ali Masadi mengatakan...

hallo... omang - omang.. itu keong bukan..??

Anonim mengatakan...

saya bingung, omang2 itu apa yah? Br dnger sy.. mmm...mungkin klo di Makassar, namanya kalomang.. -_-" well, Dion mungkin sdg tdk bruntung diberi omang2 tsb. Omang2 it jg sdh psti akn mngumpat-ngumpat dia :D

Pesta ulang tahun mengatakan...

salam kenal ya

TUKANG CoLoNG mengatakan...

wkwkwk ada yg ga tau omong2 :p

Doni Setiawan mengatakan...

ada info Harga Tiket dan Agen bus

Posting Komentar