akhir dari perpisahan

Aku mengeluarkan cairan obat nyamuk dari kaleng, menuangkannya kedalam gelas. menutup pintu kamar dan menguncinya, agar tidak ada keluarga atau sahabatku yang menyaksikan aksi bunuh diriku. dan memegang gelas yang berisi cairan obat nyamuk. Sebelum maut menjemputku menuju api neraka, aku mengingat kembali kejadian tadi pagi di sekolah bersama Anggun.


“ kemarin kamu kemana ? kenapa tidak sekolah ? “ aku mengambil teh botol untuknya saat Bu Yoga menghidangkan bakso untuk kami. Teman – teman mengaso di dalam kelas, hingga kami berdua yang meramaikan kantin Bu Yoga.

“ Gus … “ Anggun menatapku sekilas , mengaduk –ngaduk kuah bakso tanpa dimakannya sedikit pun, dia tidak melanjutkan kata – katanya, hanya air matanya yang jatuh mengalir di pipinya yang mampu mengungkapkan perasaanya bahwa dia membutuhkanku disisinya.

“ ada apa ? “ aku membelai rambutnya yang panjang sebahu, yang membuatnya semakin cantik kalau dilihat dari belakang.

“ kita mesti akhiri hubungan kita sampai disini Gus “

“ kenapa ? “ aku meletakkan kembali sendok dengan kasar kemangkok , menatapnya yang mulai menangis keras.

“ aku sayang kamu Gus, tapi aku gak bisa, aku gak bisa Gus “ Anggun bangkit dari kursinya meninggalkanku. melangkah pergi menuju kelas, mengambil tasnya kemudian pergi meninggalkan sekolah.

Aku mengikutinya dari belakang, satpamsekolah membiarkan pintu gerbang terbuka, hingga Anggun mudah meloloskan diri keluar dari sekolah saat jam pelajaran sekolah tanpa ijin dari pegawai sekolah. Aku melihatnya masuk kedalam mobil perak berplat merah. dan Aku tidak mengenali pemilik mobil itu. Setahuku ayah Anggun menjual kerupuk acungan di terminal Batubulan, sedangkan ibunya membantu menggarap sawah milik tetangganya. Mereka tidak mungkin mengendarai mobil berplat merah.

Kini bau cairan obat nyamuk menusuk hidungku, aku belum menulis surat untuk keluargaku dan sahabat – sahabatku. Apakah aku harus menceritakan kesedihanku ditinggal orang yang tercinta, mereka tidak perlu mengetahuinya, karena aku tidak akan menceritakannya, dan tidak akan menulis surat kepergiaku, biarlah kematianku menjadi tanda tanya.

Aku menahan bau cairan obat nyamuk yang menusuk, memejamkan mata, meminumnya pelan – pelan hingga habis. merebahkan tubuhku, membuka mata, membiarkan kegelapan menyelimuti pandanganku.



N.B : batas pengiriman naskah lomba flashfict hari ini terakhir. bagi yang ikut lomba dan udah ngirimin naskahnya. semoga menang, kalopun ndak, ya apes aja deh loe. hahahaha

gak ding becanda. kekalahan adalah guru terbaik kita. jadikan aja pelajaran untuk kedepannya. agar kita berkarya lebih baik lagi. masih banyak lagi ada lomba menulis lainnya. kalo mau ikutan lagi. cari aja infonya sama mbah google.

trus dirimu gimana bonk ? apakah sudah ngirim naskah flashfict ? diriku udah ngirim naskah . cuma satu doank. lho bukannya ngirim tiga naskah ? nah ntu dia masalahnya. kenapa aku kirim satu naskah bukannya tiga. karena aku salah nangkap info. dikatakan disana bahwa, minimal kata 200 dan maksimal 250 kata.

padahal diriku udah banyak bikin flashfict dan baru nyadar bahwa semua jumlah kata flashfict yang aku buat , kurang dari 200 kata.jadi, aku tambahin lagi ceritanya. dan hanya satu flashfict aja yang memenuhi kriteria persayaratan lomba nulis flashfict.dan dengan berat hati akhirnya aku kirim satu naskah aja.

aku gak tau , bisa menang apa gak. aku berharap sih bisa menang.

oh ya, saat baca komentar postingan kemarin, banyak yang nanya flash fiction itu apa ? flash fiction adalah " cerpen pen " cerita pendek yang lebih pendek dari cerpen. gak panjang dari novel. hahahaha. biasanya, maksimal kata 1500, minimal 1 kata( ada lho cerita jumlahnya 1 kata )

kalo masih gak ngerti apa itu flashfict, gak usah jauh - jauh nyari infonya. padahal blogku postingannya cuma ' cerita sangat pendek'. cerita kayak gini namanya flash fiction. baca aja postingannya setiap hari sabtu, ntar juga ngerti apa itu flash fiction. hahahahaha