3 Juli 2010

aku menangis merindukanmu

Aku melajukan motor bututkudengan pelan di jalan penuh lubang menuju rumah ibuku, tempo hari ibuku memintaku untuk datang menjenguknya, sudah tiga tahun aku tidak menjenguknya. Dan aku meminta cuti kerja selama seminggu pada bosku. Sudah sering kali aku menolak mengunjungi ibuku, setiap aku menjenguknya, dia selalu menceritakan tentang cucu. Dan sering bertanya padaku kapan aku akan menikah dan punya anak, sampai aku bosan mendengar curhat ibuku. Aku lebih menyukai hidup sendiri, dan berjanji pada diri sendiri tidak akan lagi menjenguk ibuku.

Kini aku melewati jalan penuh lubang menuju rumah ibuku, aku melihat sekelompok orang mengerumuni sebuah rumah tua, mencium bau tidak enak di sekitar tempat itu, menghentikan motorku disekitar tempat itu, mendekati seorang ibu menggendong bayi “ ada apa ya bu ? “ aku mengelus pipi bayi dalam gendongan ibu itu dengan gemas , memang aku menyukai anak – anak, tapi aku menolak untuk memiliki seorang anak, karena aku belum siap menjalani kehidupan rumah tangga.

“ ada seorang nenek meninggal, terkunci di dalam rumah “ ibu itu menjawab, mencoba menahan tangisnya.

“ bunuh diri ? “ aku menutup hidungku saat sekelompok orang membopong mayat nenek itu yang terbungkus plastik mayat, mereka membawanya kedalam mobil ambulans.

“ saya kurang tahu, setahu saya nenek itu hidup sendirian setelah ditinggal anak dan cucunya selama delapan tahun , selama delapan tahun itu tidak ada seorangpun dari keluarganya yang menjenguknya. Dia menghidupi dirinya sendiri, kadang – kadang tetangganya memberi makan nenek itu kalau terlihat di depan rumah, biasanya dia selalu mengunci dirinya dirumah.

Sudah sebulan ini dia mengunci dirinya dirumah tua itu, akhirnya kami semua curiga dan mendobrak rumah itu. Kami menemukan mayatnya tergeletak di lantai, tidak ada yang mencurigakan, tidak ada yang membunuhnya “. Ibu itu mengusap air matanya dengan kerah baju.

Aku juga ikut menangis, menyesal tidak pernah lagi mengunjungi ibuku. aku pamit meninggalkan ibu yang menangis, menggendong bayi itu. Dan mengambil motorku , melaju menuju rumah ibuku melewati jalan penuh lubang ini. Aku tidak ingin ibuku mengalami kejadian seperti nenek malang itu. Maafkan aku ibu, yang tak pernah lagi menjengukmu selama tiga tahun, seandainya saja ibu tidak meminta cucu padaku, ah ibu, aku menagis merindukanmu.

25 comment:

Unknown mengatakan...

innalillahiwainna ilaihi roji'un... semoga amal ibadahnya diterima oleh-Nya...

elok langita mengatakan...

kisah nyata iah?

pink purple mengatakan...

mkashy buat kunjungan dan komentarnya :D

joe mengatakan...

wah, kisah sedih ni...

penghuni60 mengatakan...

jd inget ama ibu nih...
kangeeen....

Unknown mengatakan...

sedih sekali..hiks..

richo mengatakan...

kisah yang tragis.... semoga tidak terjadi pada keluarga kita

- mengatakan...

Cup cup cup,... Jangan menangis Bonk :(

Eysa mengatakan...

hiksssssss....

catatan kecilku mengatakan...

Hanya karena tak bisa memenuhi harapan Ibu, lantas menghindarinya dg tak pernah mengunjunginya..? Duh...!

the others.. mengatakan...

3 tahun tak bertemu dg anak yg sangat dicintainya.. pastilah sgt menyiksa. Andai masih mampu, aku yakin sang Ibu pasti akan datang menemui anaknya yg tak pernah mengunjunginya..!
Mengapa yg masih muda dan sehat tak mau melakukannya..?

TUKANG CoLoNG mengatakan...

turut berduka brader

YAYAN mengatakan...

hiks...jd sedih..

andie mengatakan...

semoga bisa cepat ketemu ya sama ibunya. jangan lupa jaga komunikasi juga walaupun lagi berjauhan :D

yansDalamJeda mengatakan...

membuat aku kangen pada ibu, dengan perasaan rindu dan khawatir.

Umy Diary mengatakan...

begitu sedih,,,

selalu sayangi ibu,,
ibu sayangi kita melebihi apapun

rosanakmami mengatakan...

hmmm...
jangan sampe menyesal dikemudian hari, selagi bisa bahagiakan lah kedua orangtua kita.
nikah atuh, itu nanti ibunya seneng punya cucu, heheu.. :)

selamat hari senin, bonk..
semoga hari ini menyenangkan :D

buwel mengatakan...

duh rindu memang membelenggu, moga segera ketemu...

achen mengatakan...

rindu memang obatnya ketemu ya wel... :-))

joe mengatakan...

hm, jadi sedih juga ...

Yohan Wibisono mengatakan...

Banyak-banyaklah Kau bersyukur kepda Allah, dan bahagiakan Orangtuamu selagi Beliau masih disisiMU. Sukses dan saya tunggu kunjungannya di website saya.thx

Anonim mengatakan...

ih ya Allah,
gatega ngabacanya
kebayang kalo itu emak gue


huuhuhu

«((¯`¤ RáÐhìtǻ ¤´¯))» mengatakan...

Lumayan mahal juga ya harga sebuah ego :p sampai 3 tahun :D

bagus nih cerita nya ;)

Rela Rahmah mengatakan...

y ampuun :'(

sama ky nenek tetanggaku, meninggal sendiri d dalam rumah, g ada keluarga.. kasihann

risty15 mengatakan...

Ceritanya menarik sekali

Posting Komentar