27 Maret 2010

membaca adalah hidupku

Pekerjaan di kantor membuatku bosan menjalani hari ini, aku mengambil handpone di saku celana , menelepon Lula untuk mengajaknya jalan – jalan, hanya Lula temanku satu – satunya yang bersedia menemaniku kemanapun aku mau. Tapi hari ini dia menolak, merawat ayahnya di rumah sakit katanya. Hari ini aku menjalani hari – hariku yang bosan dirumah.


20 Maret 2010

" aku bersamamu "

Toni melepas pelukan Silvia, menyeka airmata Silvia, mengantar Silvia ke sebuah ruang dimana Ridho berbaring tak berdaya diranjang sebuah rumah sakit . “ tolong jaga adikku, rawat dia hingga sembuh “

“ kenapa kamu lakukan ini semua, apa kamu sudah tidak cinta aku lagi “ Silvia masih mencintai Toni, tidak mau melepaskan toni.


13 Maret 2010

yang terbaik

Anang mengemasi barang –barang Hendra, memanggil Hendra untuk membicarakan sesuatu, dan mengajaknya ke ruang tamu “ kamu pergi aja ya, tinggal sama tante Titin “ Anang menyerahkan tas berisi pakaian Hendra.

“ tapi kenapa pa, tiba – tiba papa mengusir Hendra. Hendra baru saja dapat pekerjaan pa ‘ Hendra memandang ayahnya heran, kemudian memegang tanganya “ apa papa masih benci sama Hendra ? “

10 Maret 2010

terlantarkan

Barudin mengayunkan kakinya dengan cepat, meninggalkan tempat kost. Dia masih mendengarkan tangisan anaknya di dalam kamar kost. Jembatan di jalan Gatot Subroto sudah menanti Barudin, di bawah jembatan ladang yang dalam siap mengantar Barudin pada kematian. Barudin membuang kunci kamar kost ke bawah jembatan, dia siap melompat dari jembatan menuju kematian.

8 Maret 2010

bintang jatuh

Adon mengangkat tubuhnya dari tempat tidur, membuka pintu kamar dan menuju beranda rumah. Dia menyenderkan badan di kursi, melipat kakinya, menatap langit malam bertaburan bintang selama mungkin.

Mamanya menghampiri Adon yang tak kunjung beranjak dari kursinya untuk tidur “ sudah berjam – jam kamu menatap langit , apa yang kamu pikirkan ? “

5 Maret 2010

" aku ingin berjalan di atas pelangi "

Pohon beringin memayungi kami dari hujan, Dodi memeluk tubuhnya sendiri, dingin menggigil karena lupa aku bawakan jaket untuknya. Aku memeluknya, bukan karena agar dia hangat saat aku memeluknya, karena aku begitu menyayanginya, aku tidak tega melihat anakku kedinginan. Aku menatap langit, berterimakasih karena memberiku pelajaran, dan aku mengingat pepatah “ sedia payung sebelum hujan “.

Tanpa kusadari aku melihat pelangi didepanku. Aku menghibur anakku dari kedinginan “ Dodi lihat itu, ada pelangi “ aku menunjuk kearah pelangi.

2 Maret 2010

kupu - kupu malang

Segerombolan lima orang anak berlari mengejar sepasang kupu – kupu, mereka masing – masing membawa jaring dan stoples. Mereka mengejar kupu –kupu sampai ke jalan raya. “ itu kupu –kupunya , ayo kejar “ teriak seorang anak memimpin gerombolanya.

“ cepat Pretty , terbang di depan mama “ Tifa mengepakkan sayapnya menunggu Pretty “ mereka semakin dekat, ayo “